Selasa, 02 Agustus 2016

Keutamaan Membaca Alquran


Keutamaan Membaca Alquran
Penulis : Muhammad Sofyan

Di bulan ramadhan ini kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak amalan karena di bulan ini ganjaran amalan seseorang akan dilipatkan gandakan oleh Allah taala dibanding bulan bulan lainnya.
Di antara amalan yang paling agung adalah membaca alquran karena alquran adalah sumber hukum dan sumber ilmu. Orang yang membaca,memahami dan mengamalkankannya tentunya akan merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga sebaliknya.
Oleh sebab itu Nabi shallalahu alaihi wa sallam memotivasi kita untuk giat membaca alquran karena disamping manfaatnya yang sangat besar juga mendapatkan ganjaran yang berlipat bagi orang yang membacanya. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis dibawah ini :

عن عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قال : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، لاَ أَقُولُ الْم حَرْفٌ ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ ، وَلاَمٌ حَرْفٌ ، وَمِيمٌ حَرْفٌ ) رواه الترمذي (2910) وقال : حسن صحيح غريب ، وصححه الألباني في صحيح الترمذي .
Dari Abdulloh bin mas’ud  rhadiallahu anhu berkata rasulloh shallalahu alaihi wa sallam bersabda : Orang yang membaca satu huruf alquran maka ia mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatkan gandakan sebanyak sepuluh kali. Saya tidak mengatakan alif lam mim satu huruf namun alif satu huruf, lam satu hruf, dan mim satu huruf (HR.Tirmidzi (2910) beliau menilai hadis ini hasan shohih gorib. dan dishahihkan oleh Albani dalam sahih tirmidzi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia butuh banyak mengamalkan kebaikan guna menutupi kesalahan atau dosa yang telah diperbuatnya. Sebagaimana firman Allah taala :
Sesungguhnya kebaikan itu menghapus kesalahan (surat hud :114)
Di dalam hadis lain juga Rasululoh  shallalahu alaihi wa sallam juga memotivasi kita agar giat banyak membaca alquran karena ganjaran bagi orang yang membaca 100 ayat alquran bagaikan ia mengerjakan sholat sepanjang malam. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh imam ahmad.
عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
Dan rasululloh صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  pun memberi kabar gembira bagi mereka yang sudah lancar membaca alquran. dia akan bersama para malaikat yang senantiasa berbuat baik. Adapun bagi mereka yang masih kesulitan membaca alquran ia jangan bersedih karena tetap ada ganjaran atas usaha yang ia lakukan yaitu ia akan mendapatkan dua pahala sebagaimana dijelaskan di dalam hadis aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Yang bunyinya
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Orang yang lancar membaca Alquran ia bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa berbuat baik. Dan orang membaca alquran sambil terbata bata dan mengalami kesulitan membacanya ia medapat dua pahala (HR.Muslim)
Orang yang membaca alquran merupakan ciri mukmin sejati bagaikan buah yang lezat dan harum aromanya. Hal ini sebagaimana hadis abu musa al asya’ri, rasululloh bersabda
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُر
Dari Abu Musa Al Asyari radiallaahu anhu beliau mengatakan Rasululloh  shallallahu alaihi wasallam bersabda “ perumpamaan orang beriman yang membaca alquran seperti buah utrujah, aronyama wangi dan rasanya enak. Perumpamaan orang beriman yang tidak baca alquran seperti kurma, tidak ada baunya namun rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang baca alquran seperti buah raihanah, aromanya enak tapi rasanya pahit. Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca alquran seperti buah handzolah aromanya tidak ada dan rasanya pahit (HR.Bukhori)

Adab bagi para pembaca dan penghafal alquran
Di dalam hidup ini kita memang harus memilih mana skala prioritas mana hal yang paling diutamakan dan terlebih dahulu dikerjakan kemudian prioritas selanjutnya yang dianggap penting dan ini menjadi batu pijakan bagi orang tua dan para penuntut ilmu dalam menuntut ilmu.
Al Khotib Al Baghdadi berkata, “Selayaknya bagi setiap penuntut ilmu memulai dari menghafalkan Al Qur’an. Karena Al Qur’an adalah ilmu yang paling mulia dan yang paling pantas didahulukan.” (Al Jaami’ li Akhlaaqir Rowi wa Li Aadabis Saami’)
selain itu niat menjadi penentu diterima atau ditolaknya amal seseorang. Sebagaimana diriwayatkan oleh i Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى.”
‘Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya.
Nasihat yang sangat bagus bagi mereka yang mereka yang mempelajari alquran yang disampaikan oleh Imam an-Nawawi. Beliau berkata, “Seyogyanya ia tidak berniat dalam membaca dan mengajarkannya sebagai sarana baginya untuk mendapatkan tujuan-tujuan duniawi, seperti mencari harta, kedudukan, pangkat atau kesombongan terhadap teman-temannya atau pujian orang lain padanya atau pandangan orang tertuju padanya atau yang semacamnya.”
Penyebab Hilangnya Hafalan.
Banyak sekali kita jumpai para penghafal alquran hilang hafalannya lantaran beberapa hal berikut :

Tidak membaca surat surat panjang ketika sholat sendirian.
Murojaah yang terbaik adalah ketika di dalam sholat, khususnya sholat sendirian seperti sholat sholat sunnah. Karena ketika sholat sendiri kita bebas memilih surat surat yang panjang sebagaimana amalan rasululloh ketika beliau sholat malam sampai membutuhkan waktu yang lama yang tentunya beliau membaca surat surat panjang. Tapi yang ironisnya banyak terjadi para imam mereka panjang bacaannya ketika sholat jahr (keras bacaanya) seperti sholat fajr, magrib dan isya tapi ketika sholat sendirian mereka membaca surat surat pendek. Memang ini tidak berdosa namun dari sisi guna menjaga hafalan amalan seperti ini kurang efektif.

Tidak Mengajarkan Alquran
Beberapa orang penghafal alquran pernah bercerita kepada saya bahwa dirinya dan teman temannya yang pernah menghafalkan alquran kebanyakan mereka hilang hafalannya karena mereka tidak mengajarkannya dan tidak menjadi imam masjid. Memang, tidak bisa dipungkiri namanya ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu agama jika tidak diajarkan cepat atau lambat dia akan hilang. Lebih lebih ilmu alquran. Oleh sebab itu, menjaganya sangat penting dengan cara mengajarkannya. Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sendiri memberikan pujian bagi mereka yang suka belajar dan mengajarkan alquran. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari ustman bin affan ra,  Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda “ yang terbaik diantara kalian adalah orang yang belajar alquran dan mengajarkannya.

Tidak Konsisten Murojaah (mengulang hafalan)
Tidak bisa dipungkiri bahwa ujung tombak semua amalan adalah konsisten. Jika amalan tidak konsisten maka tidak mendapatkan hasil yang maksimal atau hasilnya tidak sesuai harapan. Dalam kasus para penghafal alquran kebanyakan mereka bersemangat untuk menghafal surat surat baru. Hal ini sangat bagus dan mulia. Namun, sangat disayangkan jika sudah hafal tapi kurang bersemangat dan tidak konsisten dalam menjaga hafalannya. Walhasil, hafalan yang diusahakannya selama bertahun tahun hilang dan hanya tinggal kenangan saja.
Anjuran membaguskan suara ketika baca alquran
Membaguskan dan memerdukan suara ketika membaca alquran adalah disyariatkan bahkan diperintahkan seperti yang dijelaskan dalam hadis albaro’ bin ‘azib ra, ia berkata : rasululloh صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ
Hiasilah bacaan alquran dengan suaramu (HR.Abu Dawud No.1468)
Kalau suaranya tidak bagus maka ia berusaha membaguskan suaranya sesuai dengan kemampuannya. Rasululloh pernah mendengar suara bacaan abu musa al asya’ri  dan beliau memujinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis muttafaqun alaih dari abu hurairah ra, rasululloh  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda
“ sesunggunya ia (abu musa) telah dianugerahi suara merdu yang telah diberikan kepada Nabi Dawud alaihi salam yaitu suara yang merdu.
Di antara cara memperindah bacaan alquran yaitu dengan cara mempelajari kaidah ilmu tajwid dan makhroj huruf. Karena suara akan lebih merdu dan enak didengar  jika kaidahnya benar.bahkan orang yang tidak memiliki suara merdu namun jika kaidah bacaannya benar enak juga didengar. Tentunya jika orang memiliki keduanya yaitu suara merdu dan menguasai kaidahnya maka akan lebih bagus.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar