Sabtu, 02 April 2016

Keridhaan Allah dan Kemarahan Makhluk



Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, ‘Barangsiapa yang membuat Allah marah namun diridhai umat manusia maka Allah akan marah kepadanya dan membuat orang yang ia buat ridhai marah kepadanya. Sedangkan orang yang membuat Allah ridha namun dimarahi umat manusia maka Allah ridha kepadanya dan membuat orang yang marah kepadanya ridha kepadanya, sehingga ia menghiasi dirinya dan menghiasi kata-katanya serata amal perbuatan di matanya.’” (Diriwayatkan Ath-Thabrany).

Memohon Menjadi Pemimpin



Dari Abdurrahman bin Sammurah, ia berkata, “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, ‘Wahai Abdurrahman bin Sammurah, janganlah kamu meminta untuk memimpin kaum Muslimin, sesungguhnya kamu jika benar-benar diberinya karena menang kamu berusaha mendapatkannya maka Allah akan menjebloskanmu ke dalam duka dan bebannya saja, namun jika benar-benar diberinya karena kamu tidak berniat memintanya maka Allah akan menunjukkan kepadamu kepada yang benar.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary).

Suap dan Bahayanya



Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Aliahi wa Sallam berkata, ‘Laknat Allah itu atas orang yang menyuap dan yang menerima suap.’” (Diriwayatkan Al-Khamsah kecuali An-Nasa’y).

Istri yang Mengambil Hak Nafkahnya dari Harta Suaminya Tanpa Izin



Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, sesungguhnya Hindun binti ‘Utbah telah berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Dia tidak memberiku (belanja) yang cukup untukku dan anakku kecuali yang aku ambil darinya tanpa sepengetahuannya.” Rasulullah berkata, “Ambillah sebatas yang mencukupimu dan anakmu denagn benar.” (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

Seorang Tuan Memperlakukan Para Pekerjanya dan Bersikap Tegas Kepada Mereka



Dari Abu Humaid As-Sa’iyd, ia berkata, “Pernah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mempekerjakan Ibnu Al-Lutbiyyah untuk membawa harta sedekah Bani Salim. Sesampainya ia kepada Nabi dan menghitungnya ia berkata, ‘Ini yang untuk kalian dan ini hadiah yang diberikan kepadaku.’ Rasulullah pun berkata, ‘Tidakkah kamu duduk di rumah bapak dan ibumu sehingga kamu menurunkan hadiahmu itu, bila kamu percaya.’ Kemudian Raulullah berdiri dan bekhutbah di hadapan orang-orang, memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian berkata, ‘Amma ba’du, sesungguhnya aku telah mempekerjakan beberapa orang dari kalian untuk menangani beberapa masalah yang Allah perintahkan untuk aku tangani. Maka salah seorang kalian datang seraya berkata, ‘Ini untuk kalian, dan ini hadiah yang diberikan kepadaku. Maka apakah tidak mungkin ia telah duduk di rumah ayahnya dan di rumah ibunya sehinnga ia memberikan hartanya kepadanya, jika memang jujur. Demi Allah, tidaklah salah seorang dari kalian dari adiah itu sedikit pun yang bukan haknya melainkan ia datang  kepada Allah dengan membawanya kelak pada hari Kiamat. Aku benar-benar tidak tahu bahwa ada dari kalian bertemu Allah dengan membawa seekor onta yang mendengus, sapi yang melenguh, atau kambing yang mengembik—kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya sehingga terlihat dasar ketiaknya yang putih. Ingatlah, bukankah telah aku sampaikan.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

Segera Kembali Kepada Iman dan Melepaskan Baju Kemaksiatan



Dari Abu Musa Al-Asy’ary Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata, ‘Perumpamaanku dan perumpamaan misi yang aku diutus karenanya adalah seperti perumpamaan orang yang datang kepada sebuah kaum seraya berkata, ‘Aku melihat tentara dengan mata kepalaku, dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang membuka baju. Maka selamatkanlah, selamatkanlah. Satu golongan menaati peringatan itu yang pada sore harinya mereka mulai mengungsi dengan diam-diam, selamatlah mereka. Tapi satu golongan lagimengingkari peringatan itu, maka pada pagi buta musuh pun datang, dan menghancurkan mereka.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary).