Dari
Jabir bin Abdillah, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
berkata, ‘Barangsiapa yang membuat Allah marah namun diridhai umat manusia maka
Allah akan marah kepadanya dan membuat orang yang ia buat ridhai marah
kepadanya. Sedangkan orang yang membuat Allah ridha namun dimarahi umat manusia
maka Allah ridha kepadanya dan membuat orang yang marah kepadanya ridha
kepadanya, sehingga ia menghiasi dirinya dan menghiasi kata-katanya serata amal
perbuatan di matanya.’” (Diriwayatkan Ath-Thabrany).
Sabtu, 02 April 2016
Memohon Menjadi Pemimpin
Dari
Abdurrahman bin Sammurah, ia berkata, “Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
berkata, ‘Wahai Abdurrahman bin Sammurah, janganlah kamu meminta untuk memimpin
kaum Muslimin, sesungguhnya kamu jika benar-benar diberinya karena menang kamu
berusaha mendapatkannya maka Allah akan menjebloskanmu ke dalam duka dan
bebannya saja, namun jika benar-benar diberinya karena kamu tidak berniat
memintanya maka Allah akan menunjukkan kepadamu kepada yang benar.’”
(Diriwayatkan Al-Bukhary).
Suap dan Bahayanya
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Aliahi wa
Sallam berkata, ‘Laknat Allah itu atas orang yang menyuap dan yang menerima
suap.’” (Diriwayatkan Al-Khamsah kecuali An-Nasa’y).
Istri yang Mengambil Hak Nafkahnya dari Harta Suaminya Tanpa Izin
Dari
Aisyah Radhiyallahu Anha, sesungguhnya Hindun binti ‘Utbah telah berkata,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Dia tidak
memberiku (belanja) yang cukup untukku dan anakku kecuali yang aku ambil
darinya tanpa sepengetahuannya.” Rasulullah berkata, “Ambillah sebatas yang
mencukupimu dan anakmu denagn benar.” (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).
Seorang Tuan Memperlakukan Para Pekerjanya dan Bersikap Tegas Kepada Mereka
Dari
Abu Humaid As-Sa’iyd, ia berkata, “Pernah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam mempekerjakan Ibnu Al-Lutbiyyah untuk membawa harta sedekah Bani Salim.
Sesampainya ia kepada Nabi dan menghitungnya ia berkata, ‘Ini yang untuk kalian
dan ini hadiah yang diberikan kepadaku.’ Rasulullah pun berkata, ‘Tidakkah kamu
duduk di rumah bapak dan ibumu sehingga kamu menurunkan hadiahmu itu, bila kamu
percaya.’ Kemudian Raulullah berdiri dan bekhutbah di hadapan orang-orang,
memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian berkata, ‘Amma ba’du, sesungguhnya
aku telah mempekerjakan beberapa orang dari kalian untuk menangani beberapa
masalah yang Allah perintahkan untuk aku tangani. Maka salah seorang kalian
datang seraya berkata, ‘Ini untuk kalian, dan ini hadiah yang diberikan
kepadaku. Maka apakah tidak mungkin ia telah duduk di rumah ayahnya dan di
rumah ibunya sehinnga ia memberikan hartanya kepadanya, jika memang jujur. Demi
Allah, tidaklah salah seorang dari kalian dari adiah itu sedikit pun yang bukan
haknya melainkan ia datang kepada Allah dengan membawanya kelak pada
hari Kiamat. Aku benar-benar tidak tahu bahwa ada dari kalian bertemu Allah
dengan membawa seekor onta yang mendengus, sapi yang melenguh, atau kambing
yang mengembik—kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya sehingga terlihat
dasar ketiaknya yang putih. Ingatlah, bukankah telah aku sampaikan.’”
(Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).
Segera Kembali Kepada Iman dan Melepaskan Baju Kemaksiatan
Dari
Abu Musa Al-Asy’ary Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam berkata, ‘Perumpamaanku dan perumpamaan misi yang aku diutus
karenanya adalah seperti perumpamaan orang yang datang kepada sebuah kaum
seraya berkata, ‘Aku melihat tentara dengan mata kepalaku, dan sesungguhnya aku
adalah pemberi peringatan yang membuka baju. Maka selamatkanlah, selamatkanlah.
Satu golongan menaati peringatan itu yang pada sore harinya mereka mulai
mengungsi dengan diam-diam, selamatlah mereka. Tapi satu golongan
lagimengingkari peringatan itu, maka pada pagi buta musuh pun datang, dan
menghancurkan mereka.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary).
Langganan:
Postingan (Atom)