Jumat, 29 Januari 2016

Koherensi dan Diskrepansi Jiwa



Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata,”Aku pernah mendengar Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jiwa-jiwa itu adalah tentara-tentara yang berpadu (dalam kesatuan yang besar), selama tentara-tentara itu dapat mengenali yang lainya maka ia akan (dapat) bersatu, tapi bila saling beradu (kepentingan) maka masing-masing tidak akan pernah bertemu.”(Diriwayatkan Al-Bukahry dan Muslim).

Memberi Makan Orang yang Kelaparan. Menjenguk Orang yang Terbaring Sakit dan Membebaskan Budak

Dari Abu Musa Al-Asy’ary Radhiyallahu Anhu berkata,” Rosulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,’Berilah makan orang yang kelaparan,jenguklah orang yang terbaring sakit dan lepaskanlah tawanan.”(Diriwayatkan Al-Bukhary).

Ringan Tangan, Memberi Kabar Gembira dan Saling Mempercayai



Dari “Amir bin Abi Musa, dari bapaknya, berkata, “Ketika ia (Abu Musa) hendak diutus  Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersama Mu’adz bin Jabal ke Yaman, Rasulullah berpesan kepada keduanya,”Terimalah sebagai kemudahan, dan jangan mempersulit diri sendiri. Berilah kabar gembira, dan jangan ditakut-takuti dengan (hukum). Saling menerimalah, dan jangan saling berselisih.”(Diriwayatkan Al-Bukhary).

Orang yang Dilipatgandakan Pahalanya



Dari Abu Musa Al-Asya’ary Radhiyallohu Anhu berkata,”Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,”Tiga orang yang pahalanya digandakan: Orang yang mengasuh budak wanita, lalu ia mengajarinya dan menyampaikan pelajarannya dengan baik, mendidiknya dan memberikan pendidikan yang baik, kemudian membebaskanya dan menikahinya, maka ia berhak mendapatkan du pahala. Orang Mukmin dari Ahli Kitab yang benar-benar beriman, kemudian beriman kepada Nabi maka ia berhak mrndapatkan dua pahala.. Seorang hamba yang melaksanakan hak Allah dan memberikan nasihat kepada tuannya maka iapun berhak mendapatkan dua pahala.” (Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, At-Tirmizhy, An-Nasay dan Ibnu Majah).

Menaati Para Imam dan Pemimpin dalam melakukan yang makruf



Dari Abdullah bin Umar, dari Nabi Shalallohu Alaihi wa Sallam, berkata,”(Keharusan) mendengar dan Taat atas orang Muslim itu bergantung terhadap apa yang ia senangi dan benci, selama belum diperintahkan untuk berbuat maksiat. Bila kemudian diperintahkan untuk berbuat maksiat maka tidak ada lagi (keharusan untuk) mendengar dan taat.”(Diriwayatkan Al-Bukhary).

Sholat pada waktunya, Berbakti Kepada Kedua orang tua dan Berjihad



Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,” Aku pernah bertanya kepada Nabi, apakah amalan yang paling disenangi Allah?”Disebutkan dalam sebuah riwayat, “Apakah amalan yang paling baik itu?”Nabi menjawab, :”Shalat pada waktunya.” Abdullah bertanya lagi,” kemudian?” Nabi menjawab,” Berbakti kepada kedua orang tua.”Abdullah bertanya lagi,”Kemudian apa?” Nabi menjawab,”Berjihad di jalan Allah,” Abdullah berkata,” Rasulullah memberitahukan hal-hal itu, yang seandainya aku meminta tambahan amalan yang disenagi Allah tentu ia akan memberikan amalan-amalan yang lebih banyak kepadaku.”(Diriwayatkan Al-Bukhary.mislim, At-thirmidzy dan An-Nasay).