Dari
Abu Musa Al-Asy’ary Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “ Wajib atas setiap Muslim itu (mengeluarkan) sedekah.” Dalam sebuah
riwayat disebutkan adanya tambahan, “…setiap hari.” Orang-orang bertanya,
“Wahai Nabi Allah, (bagaimana) bila tidak mendapatkan (kesanggupan untuk
bersedekah)?” Nabi menjawab, “(Dia harus) bekerja dengan tangannya untuk dapat
memberikan manfaat bagi dirinya dan dapat bersedekah.” Mereka bertanya lagi, “(Bagiamana)
bila tidak juga mendapatkan (kesanggupan itu)?” Nabi menjawab, “Membantu orang
yang kesusahan dan memerlukan bantuan.” Mereka bertanya lagi, “Bila tidak juga
mendapatkan?” Nabi menjawab, “Hendaklah ia berbuat makruf.” Disebutkan dalam
sebuah riwayat, “Hendaklah ia menyuruh kepada kebaikan atau kepada yang makruf dan
menahan diri dari kejahatan.” Disebutkan dalam riwayat lain, Orang-orang
berkata, “Jika tidak juga dapat melakukannya?” Maka Nabi menjawab, “ Hendaklah
ia menahan diri dari kejahatan, Karena itu merupakan sedekah.” Disebutkan dalam
sebuah riwayat lain, “Sesungguhnya itu sedekah.” (Diriwayatkan Al-Bukhary,
Muslim, dan An-Nasa’y).
Minggu, 25 Oktober 2015
Larut Dalam Kesedihan Ketika Menghadapi Kesulitan
Dari
Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata, “Nabi bersabda, ‘Tidak termasuk
golongan kita orang yang menampar mukanya, merobek-robek kerah bajunya dan
berseru dengan doa-doa orang-orang Jahiliyah’.” (Diriwayatkan Al-Bukhary,
Muslim, At-Tirmidzy dan Ibnu Majah).
Menolong Orang Yang Berbuat Zalim dan Orang Yang Dizhalimi
Dari
Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, ‘Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim atau yang dizhalimi.’
Orang-orang berkata, “Wahai Rasulullah, kami menolong (orang) ini karena
dizhalimi, lalu bagaimana kami menolongnya karena ia telah menzhalimi?’
Rasulullah menjawab, ‘Berilah penghalang di atas kedua tangannya,’”
(Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, dan At-Tirmidzy).
Kamis, 15 Oktober 2015
Semangat Saling Menolong Antar Saudara Dalam Agama
Dari
Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda, ‘Orang Muslim itu saudara orang Muslim lainnya, tidak
menzhaliminya dan tidak membiarkannya. Dan, barangsiapa yang (mencukupi)
kebutuhan saudaranya maka Allah akan (mencukupkan) kebutuhannya pula, dan
barang siapa yang meringankan beban kesedihan seorang Muslim maka Allah akan
meringankan beban kesedihan hari Kiamat darinya. Dan, barangsiapa yang menutupi
(aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi (aib)nya kelak pada hari
Kiamat.’” (Dirwayatkan Al-Bukhary, Muslim, Abu Daud, An-Nasaydan At-Tirmidzy).
At-Tirmidzy mengatakan hadits ini hasan shahih.
Kewajiban Melakukan Shalat Jamaah
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda, “Dan, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku sangat
ingin memerintahkan untuk menumpulkan kayu bakar untuk dikeringkan, kemudian
menyuruh melakukan shalat dengan dikumandangkan suara adzan. Kemudian aku
menyuruh seseorang untuk berdiri sebagai imam, kemudian aku berjalan lewat
belakang (rumah-rumah) orang-orang (yang tidak berjamaah) untuk membakar
rumah-rumah mereka bersama mereka (di dalamnya). Dan demi dzat yang jiwaku ada
di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan
mendapatkan tulang yang berlemak atau dua panah kecil tumpul, yang baik tentu
akan menunggu sampai isya.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, dan An-Nasay).
Kewajiban Para Pemimpin Terhadap Rakyat Bawahannya
Dari
Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Setiap kalian adalah pemimpin
dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinan kalian. Seorang imam
adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang laki-laki adalah
pemimpin dan bertanggung jawab atas keluarganya. Seorang wanita adalah
pengelola di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang
pembantu adalah juga pemimpin harta kekayaan tuannya dan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.’” Abdullah bin Umar berkata, “Saya pikir beliau juga
mengatakan, ‘Seorang laki-laki adalah pemimpin harta kekayaan bapaknya dan
bertanggung jawab atas harta yang ia kelola.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary,
Muslim, dan At-Tirmidzy).
Selasa, 13 Oktober 2015
Tanda Keimanan
Dari Anas Radhiyallahu Anhu, dari Nabi
Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda, “Tidak beriman salah seorang diantara kalian
sehingga ia mencintainya saudaranya seperti ia mencintainya dirinya sendiri.”
(Diriwayatkan Al-Bukhary, Muslim, Ahmad, dan An-Nasa’y).
Penjelasan Tentang Orang Muslim dan Orang Muhajir
Dari
Abdillah bin Amru, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda, “ Orang
Muslim adalah orang yang orang-orang Muslim sekitarnya merasa terjaga dari
derita yang diakibatkan lisan dan tangannya, sedangkan orang muhajir adalah
orang yang berhijrah dari apa yang dilarang Allah. (Diriwayatkan Al-Bukhary,
Abu Daud, dan An-Nasa’y).
Tiang Penopang Islam
Dari
Abdullah bin umar Radhiyallahu Anhuma berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda , ‘Islam itu dibangun atas lima perkara : Bersaksi bahwa
tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, haji, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.’”
(Diriwayatkan Al Bukhary dan Muslim).
Senin, 12 Oktober 2015
Pengaruh Niat Dalam Beramal
Dari Umar Ibnul – Khaththab Radhiyallahu Anhu, ia berkata. “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya segala amal perbuatan itu didasari dengan niat, dan sesungguhnya (pahala) masing-masing orang itu bergantung pada apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang niat hijrahnya untuk mendapatkan kehidupan dunia atau untuk mengawini seorang perempuan (yang dicintainya) maka (pahala) hijrahnya hanya terbatas pada niat yang telah ia gariskan itu.’” (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).
Dalam
riwayat lain disebutkan adanya penambahan, “Maka barang siapa yang niat
hijrahnya untuk Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya itu sebenarnya untuk Allah
dan rasul-Nya.”
Langganan:
Postingan (Atom)